Apa Arti Gelombang di Doodle Google Hari Ini? ~ Berita Teknologi dan Gadget
Home » » Apa Arti Gelombang di Doodle Google Hari Ini?

Apa Arti Gelombang di Doodle Google Hari Ini?

VIVAnews - Google memperingati hari kelahiran Heinrich Rudolf Hertz, ilmuwan Jerman yang melakukan penelitian teori elektromagnetik. Penelitian Hertz kemudian berkembang menjadi teknologi telegraf wireless dan radio.

Di halaman utama mesin pencarinya, Google kemudian memasang doodle ilustrasi gelombang radio dengan aneka warna, tanpa tulisan "Google". Doodle ini bergerak layaknya gelombang radio, naik-turun.

Lahir di Hamburg, Hertz diketahui mendalami minat dan bakatnya di dinamika fisika, bahkan sejak masa remaja. Ilmu ini kemudian makin diperdalam saat menghabiskan masa kuliah di Universitas Munich.

Setelah itu Hertz mendalami fenomena elektromagnetik, yang kemudian berkembang pesat di tahun 1880, saat dia berada di Berlin. Hertz kemudian mendapat gelar PhD, dengan penelitian induksi elektromagnetik di bidang yang berotasi (rotating sphere), pada umur 22 tahun.

Saat menjadi profesor di Karlsruhe Technische Hochschule di tahun 1885, Hertz mulai tertarik dengan sirkuit elektronik terbuka dan melakukan demonstrasi induksi elektromagnetik kepada siswanya menggunakan condenser yang dilepas (discharging) melalui loop terbuka.

Dalam beberapa kali percobaan, Hertz menemukan fenomena adanya 'side sparks' (gelombang cahaya) di loop yang berada di dekatnya. Pada tahun 1888 dia kemudian mampu mendemonstrasikan emisi elektromagnetik yang diasosiasikan dengan semacam gelombang cahaya yang bergerak seperti ombak.

Temuan ini kemudian mengembangkan teori elektromagnetik dari cahaya, yang ditemukan fisikawan Inggris, James Clerk Maxwell di tahun 1884. Temuan Hertz seperti membuktikan teori yang mengatakan bahwa gelombang elektromagnetik dapat ditransmisikan dan diterima.

Nama Hertz kemudian digunakan sebagai satuan frekuensi radio dan frekuensi elektrik, seperti hertz (Hz), kilohertz (kHz), dan megahertz (MHz).

Hertz tutup usia di tahun 1894, di usia 37 tahun karena mengidap penyakit Wegener's granulomatosis, penyakit langka yang menyebabkan keracunan darah. Jenazahnya kemudian disemayamkan di Ohlsdorf, Hamburg. (The Telegraph, umi)

• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts