Classroom In A Box, Aplikasi Sekolah Portabel ~ Berita Teknologi dan Gadget
Home » » Classroom In A Box, Aplikasi Sekolah Portabel

Classroom In A Box, Aplikasi Sekolah Portabel

VIVAnews - Berawal dari ide ingin mengembangkan teknik belajar yang mudah dan menyenangkan, Nizar Luthfiansyah membuat proyek Bintang Sekolah atau Classroom in A Box. Proyek ini juga dimaksudkan Nizar untuk membantu mewujudkan pemerataan pendidikan, terlebih dalam menghadapi Ujian Nasional.

Proyek pendidikan portabel ini didesain membantu para siswa menyiapkan pelajaran dengan baik. Desainnya menyerupai belajar di sekolah, namun berupa kelas portabel yang dapat dibawa ke mana saja.

"Tampilannya animasi 2D dan 3D, Di dalamnnya meliputi buku ajaib, ruang perpustakaan virtual, classroom testy, simulasi materi pelajaran dan game edukasi," ujar Nizar yang dinobatkan sebagai pemenang pertama kompetisi Lenovo Do Network, di Hotel Four Season, Kuningan, Jakarta, Rabu 7 Maret 2012.

 

Aplikasi yang ia buat dan kembangkan bersama delapan anggota timnya tersebut saat ini tersedia dalam versi beta yang dapat diakses melalui CD. Kontennya berupa materi pelajaran Ujian Nasional, yakni matematika, fisika dan biologi.

Ia mengaku menyelesaikan proyek tersebut selama tiga bulan. "Sementara untuk SD, SMP, untuk SMA dan versi guru akan dikembangkan," katanya.

Bentuk aplikasi ini diharapkan dalam bentuk online dan siswa di sekolah yang masih terkendala jaringan internet, ia sudah menyiapkan versi CD maupun USB dengan kemudahan instal.

"Dengan ini , guru dapat sambil mengevaluasi kesulitan siswa di mana," sebut Nizar, yang sudah mengujicoba aplikasi ini di daerah asalnya, Malang.

Sedangkan konten yang ada menurutnya juga sesuai standar minimal untuk materi pelajaran. "Kami buat dengan standar BSE (Buku Sekolah Elektronik)," ujarnya.

Untuk harga, ia mematok Rp 50 ribu per aplikasi. Sedangkan untuk sekolah di daerah terpencil, ia akan menggandeng kalangan LSM yang lebih memahami kondisi daerah.

"Konsepnya kita seperti CSR, biar nanti sekolah tinggal pakai saja," tambah jebolan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang ini. Untuk versi guru, ia sudah menyiapkan royalti, bagi guru yang mengirimkan materi pelajaran.

Tidak hanya menekankan sisi kognitif saja, konten yang dibuatnya juga melibatkan sisi afektif sebagai tambahan nilai pada masing-masing karakter tokoh dalam game tersebut.

Ia mengaku tidak membuat aplikasi ini khusus untuk kompetisi Lenovo. Bahkan sebelumnya ia sudah membuat video tutorial komputer di bawah bendera Garuda Media Developer.

Untuk mengantisipasi pembajakan software, ia sudah memproteksinya. "Untuk versi online nggak dapat di-download, untuk CD tidak dapat di bajak," kata pemuda berkacamata ini.

Aplikasi pendidikan portable ini akan dipasarkan pada Mei mendatang memanfaatkan momentum hari pendidikan nasional. Dengan aplikasi ini ia berhak mendapatkan 227 juta dari Lenovo. Aplikasinya akan dipertandingkan dengan aplikasi kompetisi serupa di India dan Rusia.

• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts