Ini Alat Batasi Jarak Tempuh Kendaraan ~ Berita Teknologi dan Gadget
Home » » Ini Alat Batasi Jarak Tempuh Kendaraan

Ini Alat Batasi Jarak Tempuh Kendaraan

VIVAnews -Di kota-kota besar, jumlah kendaraan kian banyak. Kemacetan kian menjadi-jadi. Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) makin tinggi dan polusi juga kian menggerikan. Sudah banyak solusi atas berbagai masalah itu, tapi belom ada yang manjur.

 

Salah seorang mahasiswa asal Institut Teknologi Surabaya membuat perangkat pembatasan jarak tempuh sebuah kendaraan. Proyek ini disebut dengan DLS, Distance Limitation System. Ini merupakan sistem yang mendeteksi jarak tempuh mobil dengan menggunakan alat ECU (Electronic Control Unit).

"Alat ECU yang dipasang di mobil ini dihubungkan dengan transmiter untuk membaca data, sementara kami masih memakai handphone, untuk transfer data," kata Bryan Rahardy, salah satu ketua tim inovasi ini di sela-sela temu finalis Do Network Lenovo, 14 Febuari 2012.

Bryan mengaku ide ini terinspirasi oleh provider lalu lintas di luar negeri yang khusus menangani pembatasan jarak tempuh. Jarak tempuh untuk sistem yang dibuat adalah per hari, mengingat orang juga punya hak untuk menggunakan kendaraan pribadi.

Aplikasi sistem ini memiliki data jarak tempuh, kemudian ditransfer ke pusat data pengawasan. Jika pengendara melebihi batas jarak tempuh yang ditentukan, akan dikenakan denda per kilometer.  "Pelanggaran ini akan langsung dikirim ke Car Tax Centre," kata mahasiswa semester 8 ini.

Jika sistem ini diperlakukan, menurut Bryan, orang akan berpikir dua kali untuk menggunakan mobil, dan segera beralih ke angkutan publik. "Syaratnya angkutan umum juga harus diperbaiki," lanjutnya.

Sayangnya ide ini belum didukung regulasi yang ada, dan masih memerlukan koordinasi dengan pihak terkait, termasuk pemerintah daerah yang berkaitan dengan denda tersebut.

Meski demikian, ia bersama lima koleganya akan terus mengembangkan sistem ini agar menjadi lebih baik seperti pengaturan kendaraan di luar negeri.

Aplikasi yang ia buat bersama timnya ini sudah pada tahap prototipe dan sudah pernah diajukan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional.

• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts