6 Raksasa Teknologi Sepakati Soal Privasi ~ Berita Teknologi dan Gadget
Home » » 6 Raksasa Teknologi Sepakati Soal Privasi

6 Raksasa Teknologi Sepakati Soal Privasi

VIVAnews - Enam perusahaan teknologi terbesar dunia, yaitu Amazon, Apple, Google, Microsoft, Blackberry dan Hewlett- Packard, telah menyetujui aplikasi yang memberikan perlindungan privasi sebelum pengguna mengunduh aplikasi, sehingga data personal pengguna terlindungi. Kesepakatan tersebut disampaikan oleh Jaksa Agung California, Kamala Harris, pada Rabu lalu.

Langkah ini muncul di tengah kritik tajam soal pencurian data oleh sejumlah aplikasi pihak ketiga yang tidak menawarkan penyingkapan jelas tentang seberapa banyak data personal pengguna, seperti buku alamat pengguna, yang akan tersimpan pada server mereka.

Google yang merampingkan kebijakan privasinya pada bulan ini, masih menghadapi pengawasan terpisah dari Kongres AS. Hal ini menyusul  kecurigaan adanya pengaturan keamanan di browser, sehingga bisa melacak jutaan pengguna iPhone dan iPad, serta browser Microsoft Internet Explorer.

Jaksa Agung Kamala Harris mengatakan bahwa persetujuan baru ini mengikat keenam perusahaan dan pengembang platform. "Penggunaan aplikasi mobile seharusnya tidak merugika privasi personal Anda," ujar Harris, seperti dikutip dari laman The Guardian, Kamis 23 Febuari 2012.

Ia mengatakan bahwa 22 dari 30 aplikasi yang diunduh tidak memiliki pemberitahuan privasi. Beberapa aplikasi yang diunduh juga mengunggah beberapa atau semua kontak pengguna ke server secara online.

Pengaturan ini telah menjadi hal yang penting. Apalagi terdapat setidaknya 600 ribu aplikasi penawaran di Apple App Store dan 400 ribu di Google Android Market serta beberapa konsumen telah mengunduh lebih dari 35 miliar aplikasi.

Ia mengatakan ada lebih dari 50 ribu pengembang individu yang telah menciptakan aplikasi mobile yang tersedia untuk diunduh pada platform tersebut. Ia memperkirakan 98 miliar aplikasi mobile akan diunduh pada 2015. Adapun pasar aplikasi mobile saat ini US$6,8 miliar diharapkan tumbuh menjadi US$ 25 miliar dalam empat tahun.

Google mengatakan bahwa dalam kesepakatan California ini, pengguna Android akan memiliki banyak cara dan opsi soal kebijakan privasi. Sedangkan Apple dikonfirmasi tidak merinci kesepakatan ini.

Harris merupakan salah satu dari pejabat AS yang pada Rabu kemarin menandatangani surat kepada CEO Google, Larry Page, untuk mengekspresikan keprihatinan serius atas keputusan web raksasa baru-baru ini yang mengintegrasi kebijakan privasinya.

Jaksa Agung Amerika Serikat dan Otoritas Uni Eropa telah memerintahkan Google untuk menghentikan perubahan kebijakan itu sampai pembuat regulasi dapat menginvestigasi kasus ini.

Aturan Untuk Mobile

Sementara itu, Electronic Frontier Foundation (EFF) Amerika Serikat telah membuat halaman penjelasan bagaimana orang dapat menghapus rekaman pencarian Google sebelum perubahan tersebut berlaku pada 1 Maret. Namun, EFF mencatat tidak akan mencegah beberapa pelacakan.

Undang-undang Perlindungan Privasi Online California tahun 2004 telah mengatur tentang kebijakan privasi. Namun, kata Harris, hanya sedikit pengembang mobile yang memperhatikan hukum ini dalam beberapa tahun terakhir. Ini disebabkan adanya kebingungan apakah aturan ini diaplikasikan dalam aplikasi mobile.

"Kebanyakan aplikasi mobile tidak berusaha untuk memberitahukan pengguna tentang bagaimana informasi pribadi yang digunakan," kata Harris dalam sebuah konferensi pers di San Francisco. "Pengguna harus diberitahu tentang apa yang mereka serahkan," lanjutnya.

Keenam perusahaan akan bertemu Jaksa Agung dalam waktu enam bulan untuk menilai kepatuhan di antara para pengembang mereka. Tapi Harris mengakui bahwa tidak ada batas waktu yang jelas untuk memulai penegakan hukum.

Jaksa Agung mengancam menghukum jika pengembang terus mempublikasikan aplikasi tanpa pemberitahuan privasi. "Kami bisa menuntut dan kami akan menggugat," katanya. Pihaknya menambahkan bahwa ia berharap industri akan bertindak dengan itikad baik.

• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts