Masa Depan Yahoo di Bawah CEO Baru ~ Berita Teknologi dan Gadget
Home » » Masa Depan Yahoo di Bawah CEO Baru

Masa Depan Yahoo di Bawah CEO Baru

VIVAnews - Yahoo telah menunjuk Scott Thompson sebagai Kepala Eksekutif (CEO) Yahoo, yang beberapa bulan kosong setelah salah satu raksasa dunia maya itu memecat Carol Bartz. Sebelumnya, Scottt Thompson merupakan Eksekutif situs lelang online eBay, sekaligus Presiden PayPAl, situs pembayaran online yang diakuisisi eBay pada 2002 silam.

Thompson disebut menjadi orang di balik kesuksesan PayPal, yang merupakan ujung tombak divisi pembayaran online milik eBay.

Di PayPal, Thompson dikenal sebagai pemimpin yang tidak takut membuat keputusan strategis. Thompson berani memutuskan secara tegas, walaupun itu terkadang bersifat spekulatif.

Dia memiliki ide-ide yang menjadikan PayPal tak hanya tangguh di sistem pembayaran dunia maya. Di kepemimpinan Thompson, PayPal mulai masuk dunia nyata dan menjadi sistem pembayaran di sejumlah retail.

Strategi yang penuh resiko ini memang sangat dibutuhkan Yahoo saat ini. Yahoo dikenal sebagai perintis di industri internet dengan layanan email, messenger, mesin pencari, berita, hingga jejaring sosial (Yahoo! Mim, walau terbilang gagal). Tapi Yahoo dinilai tidak inovatif sehingga kalah bersaing dengan Google (yang kemudian menjadi dinasti di pasar mesin pencari dan layanan email), juga Facebook (penguasa jejaring sosial).

"Mereka sangat butuh didorong untuk naik ke tingkat lanjut," kata Ryan Jacob, dari firma investasi Jacob Funds. "Idealnya, ketimbang mengikuti gerak pemimpin pasar, mereka harus mencoba menjadi yang terdepan."

Lebih lanjut, Ryan Jacob menyebut Yahoo harus berani mengambil posisi terdepan di mobile, jejaring sosial, dan tren teknologi lain yang berkembang semakin dinamis.

Tugas Prioritas

Salah satu prioritas yang harus dilakukan Thompson adalah membangun semangat sekitar 14 ribu karyawannya. Apalagi sebelumnya ada kekhawatiran pemangkasan karyawan dan reorganisasi manajemen.

Salah seorang pegawai Yahoo mengatakan, Yahoo sulit bersaing dengan perusahaan lain karena pegawai di dalam merasa lelah dengan isu perombakan organisasi yang seakan tak pernah habis. Ini menyebabkan Yahoo tak lagi kompetitif.

"Ada isu fundamental menyangkut kultur perusahaan. Karena banyak karyawan yang tak memiliki motivasi untuk melakukan hal besar," ucapnya.

Thompson pun disebut pegawai Yahoo itu sebagai karakter yang tenang saat dalam tekanan, dan mampu menyerap energi timnya.

Menurut salah seorang manajer PayPal, salah satu gaya manajerial Thompson adalah menciptakan beberapa kelompok yang diberikan tugas masing-masing. Selanjutnya, tiap kelompok diberikan tujuan yang sama, sehingga iklim kompetitif pun akan tercipta.

"Dia (Thompson) tak takut untuk melakukan eksperimen," ujar manajer yang enggan disebut namanya itu. "Dia membangun sejumlah tim untuk mengejar tujuan yang sama. Idenya adalah 'kalian bersaing mengejar hal yang sama, siapa yang mengerjakan lebih baik, itu pemenangnya'," jelas manajer PayPal itu.

Thompson sendiri menyebut Yahoo memiliki potensi besar dan posisi yang kuat. Indikasinya adalah Yahoo masih memiliki pengguna lebih dari 700 juta orang.

"Traffic-nya sangat besar dalam angka, koleksi aset yang berada di bawah bisnis utamanya saya rasa sulit untuk dipahami dan jelas masih memiliki peluang besar untuk berkembang di masa depan," ucap Thompson. | Reuters | BBC

• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts