Agar Tak Salah Mengelola Bisnis Online ~ Berita Teknologi dan Gadget
Home » » Agar Tak Salah Mengelola Bisnis Online

Agar Tak Salah Mengelola Bisnis Online

VIVAnews - Google baru saja meluncurkan platform untuk pengembangan bisnis lokal melalui www.bisnisgoonline.co.id. Platform ini menargetkan UKM di Indonesia agar secara bertahap beralih untuk mengembangkan bisnis secara online.

Pentingnya bisnis online terjawab oleh studi Mckinsey. Menurut data dari studi tersebut, 10 persen produktivitas UKM meningkat akibat penggunaan internet.
Meski demikian, banyak kalangan yang beranggapan bahwa bisnis online sama halnya seperti promosi di Facebook atau Google.

Testimoni kalangan pengusaha yang beralih ke online dapat dilihat dari bisnis online rendang yang dikelola oleh Uni Farah, wirausaha rumahan di Tangerang.

"Dulu saya ikut bazar atau festival makanan, tapi produk tak laku, karena segmen pengunjung tak sesuai target," ujarnya di sela-sela peluncuran Kampanye Bisnis Go Online di Jakarta, Rabu, 11 Januari 2011.

Dari saran beberapa teman, ia kemudian tertarik beralih ke online sejak 3 tahun lalu. Meski harus merogoh kocek untuk membangun website, itu terbayar dengan semakin populernya produk rendangnya.

"Sekarang kami sampai melayani pemesanan sampai ke Singapura dan Malaysia," akunya.

Melalui websitenya, www.rendangunifarah.com, ia mulai meyakinkan kepada penyuka rendang bahwa produknya dapat tahan lama. Ia menjelaskan, produk rendang paket sekali makan (individual package) bisa tahan 40 hari, dengan websitenya. Ia juga mampu mempopulerkan paket rendang untuk orang yang beribadah haji.

"Dengan Website ini kami jadi lebih ke branding produk," katanya.

Selama ini pun, ia melayani pesanan melalui online yang nanti dikirim melalui paket, berapa pun jumlah pesanan ia layani. Dengan website, menurutnya, lebih menjangkau ke seluruh dunia.

"Tampilan website lebih lengkap dan menarik. 24 jam di seluruh dunia. Kadang pelanggan juga komunikasi by phone sambil melihat website," tuturnya.

Menariknya, dalam mengolah produk rendangnya, ia menggunakan cara konvensional dengan kayu bakar, tapi pemasarannya berbeda. "Iya biar buatnya konvensional, brandingnya dengan cara global," ujarnya.

Ia juga mengatakan cara online merupakan salah satu edukasi kepada pelanggan untuk lebih tahu tentang produk rendangnya. Ia kini mengaku sudah tidak gencar promosi lewat bazar dan menikmati keputusannya beralih ke bisnis online. (umi)

• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts