Roy Suryo: Perlu Kemitraan untuk Domain .id ~ Berita Teknologi dan Gadget
Home » » Roy Suryo: Perlu Kemitraan untuk Domain .id

Roy Suryo: Perlu Kemitraan untuk Domain .id

Dengan kemitraan, pemerintah berarti berkomitmen memberikan bukan hanya dana, tapi juga jaminan akses dan kapasitas jaringan yang luas, sehingga masyarakat bisa beralih ke domain .id.  

VIVAnews - Pengamat telematika, Roy Suryo, mengakui bila nama domain .id belum populer di kalangan masyarakat internet Indonesia. Menurutnya, tantangan terbesarnya yaitu bagaimana membuat masyarakat tertarik untuk menggunakan nama domain .id sementara banyak nama domain lain memberikan layanan yang nyaman.

Selain itu, masih banyak pula data hosting dan nama domain disimpan di server di luar negeri. “Padahal akan lebih baik bila data hosting nama domain ada di Indonesia. Tujuannya adalah jika ada klaim, akan lebih mudah ditindaklanjuti daripada jika data atau hostingnya di luar negeri,” kata Roy kepada VIVAnews di Jakarta, 19 Agustus 2011.

Kalau soal keamanan domain .id, Roy menyebutkan, itu tergantung  masing-masing server. “Baik nama domain .id atau domain dari luar itu tergantung security yang dijalankan oleh server,” ucapnya.
 
Adapun untuk menarik minat masyarakan untuk menggunakan domain .id, Roy menyebutkan, ia berharap bahwa pemerintah melakukan kemitraan dengan masyarakat pemerhati domain secara intens.

“Kuncinya kemitraan, pemerintah harus punya roadmap jelas, dan swasta (masyarakat) diberi ruang untuk mengelolanya,” ujar Anggota DPR Komisi I ini seusai Pemaparan Program PANDI (Pengelola nama Domain Internet Indonesia) di Jakarta.

Dengan kemitraan, kata Roy, pemerintah berarti berkomitmen memberikan bukan hanya dana, tapi juga jaminan akses dan kapasitas jaringan yang luas, sehingga masyarakat bisa beralih ke domain .id.

Roy menyebutkan, jika kemitraan sukses, negara memberikan subsidi untuk biaya akses jaringan kepada masyarakat. Sementara saat ini, ia memandang pemerintah masih mengikuti kemauan industri, belum memiliki rancangan panjang ke depan.

“Memang tantangannya berat, yang lain saja gratis, terus beri kapasitas sampai 1GB,” ujarnya. “Namun, meski gratis, domain dari luar, security-nya lemah, terbukti banyak akun email dari .com atu domain lain sering dibobol,” ucapnya.

Kampanye domain .id sendiri merupakan upaya untuk meminimalisir cengkeraman jaringan komunikasi negara adidaya terhadap Indonesia yang nantinya dapat berakibat buruk terhadap jaringan teknologi di Indonesia. Untuk itu, Roy mengajak masyarakat untuk menghidupkan domain dari dalam negeri sendiri.

“Nama domain .id menurutnya sangat unik dibandingkan dengan nama domain sejenis di negara lain,” kata Roy. “Nama .id ini unik, sudah familiar dan enak didengar,” ujarnya.

Sebagai informasi, nama domain .id merupakan nama domain country code untuk Indonesia. Bila penggunaan nama domain .id meluas, Roy menyebutkan, itu sangat membantu Indonesia.

Dari sisi regulasi nama domain, juga tidak ada masalah. “Dalam UU ITE sudah diatur mengenai nama domain, termasuk pengelolaannya,” kata Roy. Meski ada revisi UU ITE, ia menjamin kalau soal nama domain sudah selesai.

Selama ini nama domain .id kurang popular dibanding nama domain lain. Nama domain .id baru digunakan di kalangan perusahaan saja. Pengelolaan nama domain .id di Indonesia diserahkan kepada PANDI sebagai perwakilan komunitas teknologi Indonesia.

PANDI sendiri didirikan pada 29 Desember 2006 dan secara organisatoris merupakan lembaga otonom yang diberi kewengangan pemerintah untuk mengelola nama domain .id.

“Jadi intinya, saya melihat apa yang dilakukan oleh PANDi lebih dari upaya menasionalisasikan nama domain .id,” kata Roy. “Tetapi setelah itu, keamanan akses serta menambah data hosting juga perlu dilakukan,” ucapnya. (ren)

• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts