VIVAnews - Dalam menjalankan proses bisnis, sebuah bank menghadapi tantangan dengan berbagai arsitektur IT yang kompleks. Sedangkan kultur yang saat ini berjalan, masing-masing divisi dalam sebuah perusahaan melakukan perencanaan maupun analisa secara terpisah. Kondisi tersebut beresiko perencanaan divisi IT dapat tidak sesuai dengan perencanaan divisi bisnis.
"Problem tersebut kini kita beri solusi IT planning, sebuah tools yang dipakai semua organisasi agar cepat tanggap dan adaptif dengan perkembangan bisnis," ujar Antonius Gunawan, Direktur Solutions Delivery Multipolar Technology, mitra Alfabet, di Jakarta, Selasa, 6 Desember 2011.
Tools ini berkaitan dengan performa software perusahaan agar menjadi lebih baik dalam menangkap potensi bisnis. Salah satu bank yang telah mengaplikasikan planning IT yakni Bank BNI.
Dengan mengapliksikan solusi tersebut, proses koordinasi antar-divisi menjadi terintegrasi dan terkolaborasi.
"Karena dalam satu frame, respon bisnis lebih cepat," ujar Edris Isriyanto, perwakilan dari Bank BNI.
Ia mengklaim dengan tools tersebut dapat memperbaiki proses perencanaan pengembangan IT dan bisnis perusahaan. Edris melanjutkan, tools akan menampilkan dashboard yang memperlihatkan status sebuah proyek sehingga dapat terkoordinasi lintas divisi.
"Kami bisa melihat semua portofolio IT, dan kami kaitkan dengan perencanaan bisnis," ujarnya.
Selama ini, lanjutnya jumlah proyek yang terkait dengan IT BNI dalam satu tahun mencapai 350. Dengan solusi tersebut, maka turut membantu mempercepat penyelesaian proyek.
BNI mengalokasikan anggaran 4 persen dari total pendapatan untuk program planning IT ini. Program ini diluncurkan mulai awal Maret tahun ini dan diaplikasikan pada bulan Oktober lalu. BNI untuk IT masih fokus pada layanan e-channel dan e-banking.
0 komentar:
Posting Komentar